Wednesday, April 26, 2017

Aplikasi Pengenalan Budaya Indonesia

Aplikasi ini berisi informasi tentang rumah adat, pakaian adat, dan lagu daerah dari 34 provinsi di Indonesia. Aplikasi ini dapat dimainkan jika hp kalian sudah terinstal Adobe Air 😊
Silahkan download link dibawah ini 👊
👇

https://drive.google.com/file/d/0B1Dop5Jb23DKZVYyQ3l3Slo0RG8/view?usp=drivesdk

Terimakasih semoga bermanfaat 😉

Wednesday, June 8, 2016

Apa itu Multimedia Interaktif, Computer Assisted Instruction (CAI), dan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) ??

Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Menurut Wahono (2007), Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dll. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut Multimedia Interaktif.
Jika menurut saya, dapat disimpulkan bahwa Multimedia  interaktif  adalah  suatu  gabungan dari semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan video  yang  dapat  dioperasikan oleh  pengguna,  sehingga  pengguna  dapat  memilih  dan mengatur apa  yang  dikehendaki  untuk  proses  selanjutnya, contohnya seperti game, aplikasi, dll.
Saya juga menemukan 6 kriteria untuk menilai multimedia interaktif yang dikemukakan oleh Thorn (2006), yaitu : (1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi, (2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. (3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, (4) Kriteria keempat adalah integrasi media, (5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan (6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. 
Penggunaan perangkat multimedia berbasis komputer dibagi menjadi 2, dikenal dengan nama CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction). Menurut Ronald H. Anderson (1994:197), secara luas CAI ialah penggunaan komputer secara langsung terhadap siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan menguji kemampuan belajar siswa.
Jadi menurut saya, CAI itu metode untuk menampilkan pembelajaran yang menggunakan berbagai jenis media (teks, grafik, audio, video) dengan menyediakan interaksi dari siswa, emnyediakan umpan balik sehingga siswa berinteraksi dengan aktif.
Ada lima tipe CAI yang sering dipergunakan ( Patterson, Strickland, 1986) yaitu  :
1.      Drill and Practice (Latihan dan Praktek) 
Tipe Drill and Practice menyajikan materi pelajaran untuk dipelajari secara berulang. Tipe program ini adalah cocok dipergunakan sewaktu pengajar menyajikan latihan soal dengan disertai umpan balik. Tipe perangkat lunak ini sering kali dipergunakan untuk menambah pelajaran pada bidang matematika atau faktual.
2.      Tutorial
Tipe Tutorial ini menyajikan materi yang telah diajarkan atau menyajikan materi baru yang akan dipelajari. Pada program ini memberi kesempatan untuk menambahkan materi pelajaran yang telah dipelajari ataupun yang belum dipelajari sesuai dengan kurikulum yang ada.
3.      Simulation (simulasi)
Tipe simulasi memberikan kesempatan untuk menguji kemampuan pada aplikasi nyata dengan menciptakan situasi yang mengikutsertakan siswa-siswa untuk bertindak pada situasi tersebut. Simulasi dipergunakan untuk mengajar pengetahuan prosedural seperti belajar bagaimana untuk menerbangkan pesawat atau mengemudikan mobil. Program simulasi yang baik dapat memberikan suatu lingkungan untuk situasi praktek yang tidak mungkin dapat dilakukan di ruang kelas atau mengurangi resiko kecelakaan pada lingkungan sebenarnya.
4.      Problem Solving (Memecahkan Masalah)
 Tipe Problem Solving menyajikan masalah-masalah untuk siswa untuk menyelesaikannya berdasarkan kemampuan yang telah mereka peroleh. Program ini memberikan aplikasi dasar strategi pemecahan masalah, analisis akhir, mencari ruang permasalahan, dan inkubasi Program ini akan membantu siswa untuk menciptakan dan mengembangkan strategi pemecahan masalah mereka.
5.      Instructional/ Educational Games
Tipe Instructional atau Educational Games merupakan program yang menciptakan kemampuan pada lingkungan permainan. Permainan diberikan sebagai alat untuk memotivasi dan membuat siswa untuk melalui prosedur permainan secara teliti untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Multimedia Interaktif dalam pengaplikasiannya menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Pengembangan multimedia dapat dilakukan dengan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari 6 tahap :
1.                                    Concept (Konsep). Merumuskan dasar-dasar dari proyek multimedia yang akan dibuat dan dikembangkan. Terutama pada tujuan dan jenis proyek yang akan dibuat.
2.                                    Design (Desain / Rancangan). Tahap dimana pembuat atau pengembang proyek multimedia menjabarkan secara rinci apa yang akan dilakukan dan bagaimana proyek multimedia tersebut akan dibuat. Pembuatan naskah ataupun navigasi serta proses desain lain harus secara lengkap dilakukan.Pada tahap ini akan harus mengetahui bagaimana hasil akhir dari proyek yang akan dikerjakan.
3.                                 Obtaining Content Material (Pengumpulan Materi). Merupakan proses untuk pengumpulan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proyek. Mengenai materi yang akan disampaikan, kemudian file-file multimedia seperti audia, video, dan gambar yang akan dimasukkan dalam penyajian proyek multimedia tersebut.
4.               Assembly (Penyusunan dan Pembuatan). Waktunya proyek multimedia diproduksi. Materi-materi sefta file-file multimedia yang sudah didapat kemudian dirangkai dan disusun sesuai desain. Pada proses ini sangat dibutuhkan kemampuan dari ahli agar mendapatkan hasil yang baik.
5.                  Testing (Uji Coba). Setelah hasil dari proyek multimedia jadi, perlu dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan dengan menerapkan hasil dari proyek multimedia tersebut pada pembelajaran secara minor. Hal ini dimaksudkan agar apa yang telah dibuat sebelumnya memang tepat sebelum dapat diterapkan dalam pembelajaran secara massal.
6.               Distribution (Menyebar Luaskan). Tahap penggandaan dan penyebaran hasil kepada pengguna. Multimedia perlu dikemas dengan baik sesuai dengan media penyebar luasannya, apakah melalui CD/DVD, download, ataupun media yang lain.

Monday, May 23, 2016

Tutorial Membuat Planet pecah ke beberapa bagian dalam bentuk 3D dengan Blender

Kali ini saya akan membuat tutorial tentang planet dalam bentuk 3D seperti ini menggunakan aplikasi Blender 2.77


1. File -> User Preferences, lalu akan muncul window baru
2. Kemudian pilih Add-Ons, ketik 'cell' pada search box, lalu ceklis pada 'Cell Fracture'


3. Lalu delete gambar kubus dengan cara klik kanan mouse pada kubus, lalu klik delete pada keyboard (atau klik X)
4. Lalu tekan Shift+A -> Mesh -> UV Sphere
5. Klik Numpad 5 pada keyboard, atau bisa juga dengan klik View pada toolbar bawah, lalu pilih 'View Perspective' agar tampilannya seperti ini

6. Lalu klik Numpad 7 agar tampilannya berubah seperti dilihat dari atas

7. Klik kanan pada objek lampu, kemudian klik G pada keyboard untuk memindah objek, lalu pindahkan seperti ini

8. Pada toolbar sebelah kanan, klik icon Data, kemudian pada toolbar atas, ganti tulisan Blender Render menjadi Cycle Render.

   Set Size pada data menjadi 3. Paling bawah ada tulisan Use Nodes kemudian klik, lalu ganti Strength menjadi 2000



9. Klik kanan pada objek Kamera, kemudian klik kiri pada panah merah secara bersamaan agar bisa dipindahkan secara horizontal.
   Lakukan hal yang sama pada panah hijau untuk dipindahkan secara vertikal. Lalu klik R untuk merotasi objek dan rotasilah kamera menghadap ke objek bundar seperti ini.



10. Klik Numpad 3 agar tampilan seperti dilihat dari kanan. Kemudian klik kiri pada panah biru, kemudian klik R dan rotasilah seperti posisi ini.

11. Zoom untuk memperbesar tampilan dengan tekan CTRL+ + Klik kanan pada objek bundar, kemudian klik Modifier pada toolbar sebelah kanan, lalu klik Add Modifier. Pilih Subdivision Surface untuk memperhalus bundaran. Pada Subdivisions, ganti View menjadi 2, kemudian klik Apply.

12. Setelah itu Add Modifier -> Solidify. Pada Thickness ganti menjadi 0.05

13. Pilih Material pada toolbar kanan, kemudian New Material. Pada tulisan Surface, pilih Mix Shader. Pada Shader pertama dan kedua ganti menjadi mode Diffuse BSDF, lalu ganti warnanya. Pada toolbar bawah ganti Shading dari Solid menjadi Rendered. Kemudian tekan Numpad 1 untuk melihat tampilan dari depan dan nantinya kan seperti ini.





14. Scroll kebawah pada Material, disana akan terdapat box Displacement. Ganti menjadi seperti ini agar terdapat efek retakan, nantinya akan menjadi seperti ini.
15. Ganti shading menjadi mode Solid.
16. MAsih di Material, klik tanda plus untuk menambah material baru, lalu New Material. Ganti modenya seperti ini.
17. Kemudian pada toolbar kiri pilih Cell Fracture. Akan muncul window baru, ubah settingannya menjadi seperti ini. Jika sudah klik OK. Akan muncul proses render yang cukup memakan waktu lama. Tunggu saja.

18. Setelah proses selesai, hasilnya akan muncul pada layer berikutnya.Klik Layer berikutnya untuk melihat hasilnya.

19. Tekan Shift+klik kanan pada objek, lalu pilih Join. Kemudian tekan Tab untuk mengganti menjadi Edit Mode. Lalu klik A dua kali.

20. Pilih Remove Doubles agar potongan2 menjadi lebih timbul.

21. Pilih Smooth Vertex kemudian ganti smooth shading jadi 2. Kemudian tekan P lalu pilih 'by loose parts' untuk menghilangkan satu potongan. Lalu tekan Tab untuk mengubah ke Object Mode.

22. Tekan A untuk meng-unselect, kemudian tekan B untuk menselect, select pada bagian tengah objek. Tekan M, kemudian klik pada layer berikutnya untuk memindahkan objek pada layer berikutnya.

23. Kemudian klik layer ketiga. Setelah itu klik Cell Fracture, kemudian ubah aturannya menjadi seperti ini. Tunggu hingga proses selesai.

24. Tekan A, kemudian X untuk delete. Kemudian pilih layer berikutnya.
25. Klik Shift+klik kanan, kemudian Join.
26. Kemudian tekan Tab -> A dua kali, lalu pilih Smooth, kemudian tekan P -> by loose parts. Lalu tekan Tab -> A -> B (seleksi tengah objek)

27. Tekan M untuk move pada layer 3, nantinya akan bagian yg diseleksi akan hilang seperti ini. Kemudian buka layer 3, lalu view -> navigation -> Orbit Up
28. Pada keyboard tekan Shift+Ctrl+Alt+C kemudian pilih Origin to Geometry, kemudian pada toolbar bawah klik Manipulator Center Point atau yang iconnya seperti ini.

29. Tekan S agar potongannya lebih terpisah.
30. Pilih layer 4, tekan A -> Shift+Ctrl+Alt+C -> Origin to Geometry -> S (arahkan agar potongan lebih terpisah)

31. Shift+klik kiri pada layer 2 dan 3 agar semua layer menyatu seperti ini.

32. Kali ini saya akan buat inti dari planet. Pilih Layer 1, kemudian pada material klik - dua kali agar semua material hilang. Kemudian ikuti petunjuk ini. Pilih Rendered View.

33. Tekan Numpad 7, perkecil tampilan, kemudian SHift+A -> Mesh -> Cube, pindahkan, lalu tekan S+X+10. Tekan Numpad 1, S -> Z -> 5 nantinya akan tampil seperti ini.34. Ikuti petunjuk dibawah ini untuk membuat background berbintang.



35. Tekan Shift+A -> Mesh -> Ico Sphere, pindahkan keluar objek planet. Ikuti petunjuk ini.


36. Klik kanan pada kubus yang berbintang. Ikuti petunjuk ini. Tekan Numpad 0 untuk melihat dalam mode Camera.


37. Pilih dalam Rendered View. Pilih Camera -> R, kemudian rotasilah agar planet terlihat miring. Kemudian tekan Render. Proses Render akan memakan waktu yang cukup lama.

38. JIka proses render telah selesai, sekarang kita buat efek cahaya pada tengah planet. Pada ujung kiri bawah diatas Frame, ubah dari 3D View, ke mode Node Editor.
39. Kemudian ikuti petunjuk dibawah ini.




40. Setelah selesai gambar akan otomatis muncul di tempat dimana kalian menyimpan filenya

Selesaaaaiii, jadilah gambar planet dengan efek partikel2nya yang terpisah.. Selamat mencoba... :D







Friday, May 13, 2016

Membuat Animasi Perahu Bergerak dengan Macromedia Flash 8

Kali ini saya akan membuat tutorial membuat animasi Perahu bergerak dengan
1. Pertama buka Macromedia Flash, kemudian klik File -> Import -> Import to Stage


2. Saya akan import background perahu nya dulu. setelah di import gambar, Layer akan otomatis muncul di Frame. Kemudian buat Layer baru untuk insert gambar perahu nya, caranya klik kanan pada Layer 1, kemudian klik Insert Layer. Untuk menambah icon perahu, disarankan untuk memakai gambar yg berekstensi .png, supaya di belakang gambar perahunya tidak ada background putihnya.

3. Setelah menambahkan layer baru, klik kanan pada layer 2, klik Guide Layer Motion


4. Pada frame ke 80, blok dari layer 1 sampai Guide Layer Motion, setelah itu klik Insert Frame

5. Pada layer 2, klik kanan pada titik bulat ujung di angka 80, lalu klik Insert Key Frame

6. Klik Guide Layer Motion, setelah itu buat lintasan untuk jalannya perahu, buat saja menggunakan Pencil tool pada toolbar. Setelah dibuat, arahkan titik tengah pada perahu ke start garis lintasan hingga ke akhir lintasan. Kemudian klik di tengah frame Layer dua, klik kanan lalu pilih Create Motion Tween.

7. Setelah muncul gambar seperti di atas, ketik ctrl+Enter untuk play animasinya

Ini animasi yang telah jadi


Dan ini animasi menggunakan suara yang telah saya edit menjadi video :D